Sunday, May 24, 2020

Tips Lebaran Seru Ala Aku

Tips lebaran seru ala aku meski dirumah aja.
1. Beri kabar pada kerabat sekaligus memberi ucapan selamat hari raya serta meminta maaf. Dapat dilakukan via video call agar lebih asik.

2. Isi dengan kegiatan yang membuat hati kita terasa tak jenuh. Contohnya mengikuti komunitas yang berchallange. Harimu akan dibuat produktif tanpa meninggalkan nilai ibadah di bulan ramadhan.

3. Nikmati kebersamaan bersama keluarga yang ada dirumah, syukuri atas waktu berharga yang jarang di dapat. Insyaallah jika kita ikhlas dan selalu bersyukur, tidak akan ada rasa sedih di hati meski lebaran kali ini berbeda.

Selamat hari raya idul fitri 1441 H. Taqaballahu minna wa minkum, minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir batin. Meski lebaran tahun ini jauh berbeda karna korona, percayalah semua atas izin dan kehendak-Nya. Bersyukurlah atas nikmat yang selalu diberi, semoga tahun depan kita dapat dipertemukan lagi dengan ramadhan dengan suasana yang jauh lebih baik dari tahun ini. Aamiin.

#RWCODOP2020 #RWCDay30 #OnedayOnepost #Ramadhan2020 #kmp3 #kelasmenulisperpustakaan

Saturday, May 23, 2020

Ketupat

Lebaran adalah hari berkumpul dengan keluarga besar, biasanya selalu ada makan besar.

Dimeja makan biasanya akan dihidangkan ketupat sebagai ciri lebaran yang pertama, kedua ada semur, dan lain-lain.

Biasanya ketupat akan dibuat atau dibeli 2 hari sebelum hari raya atau tergantung banyak nya ketupat yang dimasak.

Dimakan setelah selesai shalat ied, ketupat di potong dadu dan disiram dengan kuah sayur. 

Di suku jawa, ketupat berfilosofi dari nama "lepat"yang artinya salah. Bermaksud sebagai icon lebaran waktu untuk maaf memaafkan. 

#RWCODOP2020 #RWDDay29 #ramadhan2020 #onedayonepost #kmp3 #kelasmenulisperpustakaan

Friday, May 22, 2020

Tentukan Sikap Saat Ini Juga!

Pemimpin adalah seorang yang dapat mempengaruhi bawahannya, untuk melakukan tugas agar tercapainya tujuan bersama.

Tujuan dan cita-cita terbesar khususnya bagi Indonesia saat ini adalah terbebasnya dari korona. Kabarnya setiap hari angka kasus terjangkit terus bertambah

Adapun tugas kita bersama dalam memeranginya, dalam bentuk apa? Tak perlu angkat senjata, cukup diam dirumah, jaga kesehatan dan patuhi aturan bukan?

Menurutku Indonesia hari ini sedang dilema, dibuat bingung dengan cara bersikap yang seharusnya. Pemimpin daerah berkata A, namun pusat berkata B. Bagiku masyarakat tak sepenuhnya "nakal" mereka hanya bingung dan protes atas sikap-sikap pemimpin yang kurang tegas dan dianggap tak serius menangani ini.

Ditengah pandemi seperti ini, entah sudah berapa banyak kebijakan yang dibuat lantas membuat kita menggelengkan kepala? Mulai dari pembebasan ribuan napi lalu di masukin lagi pada bui, hingga larangan mudik tak lama diperbolehkan dengan alasan pulang kampung. Entah seberapa gabut negeriku ini, seperti menutup mata pada negara-negara terjamgkit lainnya yang saat ini telah bebas dari korona.

Saat ini Indonesia hanya banyak menghadirkan masalah-masalah baru, tak mau belajar dari negara yang telah sembuh.

Soal mudik atau pulang kampung, bagiku suatu hal yang tak perlu banyak di ulik. Meski bagi sebagian orang kedua hal ini berbeda, namun bukankah aktivitasnya tetap sama? Sama -sama keluar rumah, naik kendaraan, bertemu orang banyak, lalu sampai pada tempat tujuan bukan?

Bagiku Indonesia sudah terlalu banyak membuang waktu untuk menghadirkan masalah baru, banyak cakap soal hal yang tak perlu. Tak sadarkan di depan sana para tenaga medis dengan begitu relanya mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan nyawa?

Mari saling menghargai! Pesan untuk pemerintah segeralah ambil keputusan penting meski berat namun demi kebaikan mengapa tidak? Ambil dengan bijak dan tegas! Untuk masyarakat yang dilema pula, mari buka mata dan hati mencoba menyadari sendiri bahwa keadaan indonesia masih benar-benar butuh perhatian.

Cepat sembuh Negaraku! Ku yakin kita bisa!

#Rwcodop2020 #ramadhan2020 #onedayonepost #rwcday28 #kmp3 #kelasmenulisperpustakaan


Thursday, May 21, 2020

Tugas Hari Raya

Entah sudah berapa lama kami kuliah daring, sungguh ku tak pernah ingat. Yang ku ingat dan pikirkan hanya tugasku yang lumayan menumpuk. Setiap harinya dosen dari mata kuliah berbeda akan memberi tugas, dengan deadline yang berbeda pula.

Malam itu ku dapat pesan dari dosenku, dengan semangat ku buka namun sayangnya ku merasa sedih saat menerima pesan itu. Karna yang kudapati adalah THR (Tugas Hari Raya) dengan deadline yang begitu cepat.

Merasa sudah tak ingin mengerjakan lagi, dengan terpaksa ku tetap selesaikan meski berat karna merasa sudah bukan waktunya lagi mengerjakan tugas. Haha

Semoga tak ada lagi THR yang lain, saya izin cuti bapak/ibu dosen 😂🙏

#RWCODOP2020 #Ramadhan2020 #Onedayonepost #RWCDay27 #Kmp3 #kelasmenulisperpustakaan

Sunday, May 17, 2020

Do'a Para Pemenang

Kondisi pandemi berangsur membaik, dari jumlah pasien sembuh yang semakin bertambah, juga hilangnya berita-berita tentang kasus terjangkit yang biasanya ada setiap waktu.

Ramadhan tahun ini memang sungguh berbeda karna korona yang tak pernah seorangpun sangka.

Hingga malam ini adalah 10 malam terakhir di bulan ramadhan, sedih rasanya belum dapat memaksimalkan diri dalam beribadah. Namun ku berharap, disisa-sisa malam terakhir aku dan kita semua mendapatkan malamnya 1000 bulan, malam yang istimewa, namun tak sembarang orang bisa mendapatkannya.

Mari perbanyak berdzikir kepada allah, membaca al-quran serta memaknainya, tak lupa shalat malam. Berharap kita semua mendapatkan malam mulia itu.

Maka ciri-ciri dari orang yang mendapatkan malam lailatul qadar salah satunya, do'a-do'anya allah dengar, sangat mungkin keadaan yang berangsur membaik ini berkat dari do'a-do'anya orang shalih. Semoga kita termasuk bagiannya. Aamiin.

#rwcodop20200 #rwcday23 #ramadhan2020 #onedayonepost #kmp3 #kelasmenulisperpustakaan

Saturday, May 16, 2020

Memaknai Tahu Bulat digoreng Dadakan sebagai Sikap ditengah Pandemi

#RWCODOP2020 #RWCDay22 #Ramadhan2020 #OneDayOnePost #KMP3 #KelasMenulisPerpustakaan
Ditengah pandemi ini sikap kita benar-benar diuji. Sejauh mana kita memahami, sejauh mana pula kita dapat menerima dan belajar. 

Jangan seperti tahu bulat yang saat digorengnya saja bulat sempurna dan mengembang besar, namun saat setelah ditiriskan menciut dan tak berisi pula.

Pandemi tak hanya wabah yang membuat rugi, namun sebenarnya juga memberi arti. Arti akan kesederhanaan, arti akan waktu yang berharga, dan banyak lagi.

Memang sudah saatnya kita mensyukuri keadaan meskipun seperti sekarang ini. Bagi mereka yang menginginkan kalender berwarna merah semua, bagi mereka yang menginginkan polusi jakarta berkurang, bagi mereka juga yang menginginkan berdiam dirumah seharian. Tak cukup kah nikmat ini? Tak cukup puaskah atas dikabulkannya harapan-harapan itu?

Tuhan sepertinya bosan dengan segala keluh kita, dipenuhi salah tak dipenuhi sama saja, salah juga.

Marilah sama-sama belajar menjadi pribadi yang senantiasa lebih baik dari sebelumnya. Setelah pandemi berakhir, semoga kita dapat terus berkembang, bermutu dan semakin kuat untuk menghadapi setiap keadaan. 


Friday, May 15, 2020

Tanda Seru Sudah Tak Berlaku!

#RWCODOP2020 #OneDayOnePost #RWCDay21 #Ramadhan2020

Semenjak PSBB berlaku masyarakat dekat kota ku malah repot berbelanja dengan jumlah besar, layaknya fenomena yang berlangsung pada kota-kota yang kalang kabut berkat korona.
Masyarakat salah paham soal PSBB, lantas repot tak karuan, mereka yang tak berkendara berlalu lalang pada jalanan kosong layaknya Car Free Day tak bukan karna menyempatkan belanja baju lebaran. 

Penjaga portal PSBB juga rasanya sudah kesal dengan lagak masyarakat. Sebab portal-portal yang  semula terpasang dekat zona merah korona sekarang telah kosong tentang gerakan penjaga. Tak berlangsung lama sejak berlakunya PSBB, portal sudah dapat terakses serupa semula. Yang berkendara dapat berlalu lalang tanpa pantauan penjaga. 

Awalnya portal tersebut tempat penjaga mengamankan masyarakat yang tak patuh pada protokol yang berlaku. Antaranya aturan menggunakan sarung tangan dan masker penutup mulut pada masyarakat yang punya urusan dan harus keluar rumah.

Namun sekarang para ojek telah menjelma portal tersebut untuk mangkal mereka. Sudah tak ada pembatasan jarak layaknya tujuan pemberlakuan PSBB yang seharusnoya. Heran, namun mencoba menerka, tak ayal pula semua serupa tanda-tanda bahwa keadaan akan segera aman laksana semula. Semoga saja ya!